Budidaya Terong Medan (Terong telunjuk)

Terong Medan atau terong telunjuk merupakan jenis sayuran yang berasal dari keluarga terong asli. Ciri fisik terong ini berbentuk telunjuk namun ukurannya rata-rata sebesar ibu jari dengan warna hijau kombinasi putih. Panjang rata-rata 10 cm.

Terong telunjuk
Terong Medan/Terong Telunjuk


Tanaman ini berasal dari daratan India hingga kini tersebar ke semua daerah beriklim tropis.

Terkecuali di darah Sumatra Utara, penikmat terong jenis ini di tempat laintidak terlalu banyak. Mungkin karena tekstur daging buah yang lembek. Biasanya orang medan memasak dengan cara di bakar. Atau terkenal dengan istilah terong bakar.

Terong jenis ini berkhasiat baik untuk kesehatan mata karena mengandung beta karotin dan berbagai kandungan zat-zat yang diperlukan tubuh lainnya seperti vitamin, kalsium, karbohidrat. Oleh karena itu tanaman ini sering disebut sebagai tanaman obat.

Cara Menanam Terong Medan/Terong Telunjuk

Pembibitan

Buatlah bibit dengan cara menyemai biji terong Medan yang dibuat sendiri atau membeli di toko pertanian. Sebenarnya biji bisa langsung tanam tanpa di semai terlebih dahulu. Namun kekurangannya adalah terlalu boros benih.

Menyemai terong sangat penting, tujuan adalah supaya proses selalu terawat dan terawasi pada saat pengecambahan. Penyemaian bisa berlangsung selama 4 minggu sampai bibit siap untuk di tanam.

Membuat Bedengan

Bedengan diperlukan apabila kita menanam terong menggunakan mulsa. Lebar bedengan bisa disesuaikan dengan kemampuan mulsa menutupi permukaan tanah rata-rata lebarnya sekitar satu meter dan panjang menurut panjang lahan perkebunan atau disesuaikan menurut selera.

Penggunaan mulsa sangat baik apalagi dengan kondisi curah hujan yang tinggi karena akan tetap menaha nutrisi tanah dari aliran air hujan. Dan fungsi mulsa itu sendiri bisa menjaga kelembabaan tanah dan menghambat tumbuhnya gulma-gulma merugikan.

Proses pengerjaan pada bagian ini biasanya dilakukan pada saat proses penyemaian berlangsung artinya sambil menunggu bibit membesar, bedengan dikerjakan sampai siap tanam pada saat bibit sudah cukup pas untuk di pindahkan.

Jarak tanam sangat penting dalam budidaya sayuran, karena akan mempengaruhi pertumbuhan pokok maupun buah. Jarak tanam yang begitu rapat memang bisa menanam dalam jumlah banyak tetapi tingkat pertumbuhan kurang maksimal. Jarak tanam ideal untuk terong yaitu 50 centi meter.
Berbeda denga jarak tanam yang begitu berjauhan biasanya produksi yang didapat bisa melimpah.

Pengairan

Pengairan pada tanaman terong bisa dilakukan sebanyak 1 (satu) kali penyiraman pada pagi hari. Penyiraman perlu dikurang jika saat musim hujan karena suhu yang dingin dapat menjaga kondisi tanah.
Penyiraman tanaman terong dalam bisa dilakukan bantuan mesin semprot ataupun secara manual, tentunya di sesuaikan dengan berapa jumlah tanaman dan percepatan pengerjaan penyiraman.

Untuk struktur tanah yang selalu basah bahkan sering tergenang air, sebaiknya sebelum penyiapan lahan dibuat parit-parit terlebih dahulu dan guludan atau bedengan dibuat lebih tinggi.

Pemupukan

Terong dapat hidup dan berbuah dengan minim pemupukan. Semuanya tergantung kita, kalau memang mau hasil yang banyak, maka harus dilakukan pemberian pupuk yang cukup.

Teknisnya yang biasa kami lakukan adalah dengan menggunakan kohe (kotoran hewan) ayam yang sudah matang atau sudah melalui proses pelapukan dengan bantuan bahan organik tertentu.

Pupuk organik kohe ini diberikan pada saat penggemburan tanah yaitu dengan cara diaduk dengan tanah. Keuntungan menggunakan pupuk organik adalah dapat, menjaga kesuburan tanah.

Pupuk tambahan untuk memperlaju pertumbuhan bisa dengan menggunakan pupuk sistem kocor dengan mpk atau pupuk organik cair yang di tumpahkan pada lobang mulsa.

Pengajiran

Pokok tanaman terong telunjuk bisa tumbuh setinggi 1 meter. Daun serta buah yang lebat akan cepat roboh terkena hembusan angin kencang jika tidak di topang oleh ajir. Ajir bisa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan panjang 1,5-2 meter. Dengan ketinggian setelah di pasang setinggi 1-1,5 meter
Lakukan pengikatan dengan tali pada pokok terong telunjuk pada ajir yaitu bagian atas dan bagian bawah supaya lebih kokoh.

Pruning (Pemangkasan)

Pruning dilakukan pada terong yang cabang atau rantingnya tidak diperlukan. Fungsinya agar memperluas ruang gerak pertumbuhan cabang yang di inginkan saja.

Ranting-ranting yang tidak produktif hanya akan menyerap nutrisi tetapi tidak menghasilkan buah. Fungsi yang lainnya yaitu untuk memperlancar masuknya sinar matahari.

Penyiangan

Penyiangan rumput-rumput liar memang diperlukan hampir pada semua jenis tanaman. Perlu pengaturan priode untuk membersihkan rumput-rumput liar agar tanaman tetap subur.

Agar tidak direpotkan oleh rumput sebaiknya menggunakan plastik mulsa. Jadi rumput yang tumbuh hanya disekitar jalan atau pembatas antar bedengan dan itu tidak begitu mengganggu tanaman jika sering dilalui.

Hama dan penyakit terong telunjuk

Terong telunjuk termasuk tanaman yang tahan terhadap penyakit, berbeda dengan jenis terong lain yang memiliki daun lebih tebal. Karena daun tebal pada terong lain yang sering terkena ulat atau serangga oteng-oteng pemakan daun.

Ada juga kerusakan pada buah yang disebabkan oleh penggerek atau lalat buah.

Hama-hama tersebut dapat dikendalikan dengan menyemprot dengan insektisida Curacron atau Matador. Bisa juga dengan menggunakan insektisida organik yang dibuat dari capuran bahan-bahan seperti daun serai, sabun, cabai dan air yang di mix halus dan di semprotkan ke bagian daun atau buah.

Panen Terong Telunjuk

Tanaman terong telunjuk mulai menghasilkan buah setelah terong berumur 3 bulan. Dalam masa itu buah terong tidak terlalu banyak. Jumlah buah yang banyak yaitu setelah panen kedua hingga panen berikutnya dimana pertumbuhan cabang semakin banyak.
Rotasi panen bisa dilakukan setiap 3-4 hari tergantung percepatan buah

Baca Juga:  3 Jenis Kelapa Sawit Yang Perlu Diketahui Sebelum Budidaya

Salam,

Gapuratani.com
Lebih baru Lebih lama