Anak adalah harta yang paling berharga. Secara alami anak-anak tumbuh dengan minat dan bakat yang di bawa sejak lahir, sayang jika bakat yang dikaruniakanNya hanya terpendam dalam jiwa mereka tanpa sama sekali.
Salah satu penyaluran bakat bagi anak kami yaitu dengan kegiatan berkebun di belakang rumah.
Kalau anak sudah asyik di kebun dan faham dengan kebiasaan orang tua mengurus tanaman, Insya Allah anak akan mengikuti dan mencoba dengan rasa keingintahuannya.
Alhamdulillah teknologi saat ini sudah berada dalam tahap kemajuan baik dari segi agronomi, agrochemical maupun agroteknologi. Teknologi canggih sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pertanian.
Kita mengajak mereka dengan cara:
Ini bisa jadi suasana hiburan bagi anak sekaligus sebagai penyaluran bakat.
Hal sederhana yang bisa dilakukan seperti meletak biji tanaman ke lobang tanam, biasanya itu yang anak kecil sukai, dan kita sebagai orang tua memberikan contoh yang benar pada mereka.
Berikan satu buah pot dan tanah serta biji tanaman, lalu ajarkan cara memilih biji untuk bibit dan tanah sebagai media tanam, lalu isi pot dengan tanah sesuai takaran. Biarkan anak kita meletak sendiri biji yang akan di tanam dan siram hingga tumbuh. Jika sampai tumbuh, maka akan menjadi kebanggaan atas kemampuannya sendiri bagi anak.
Ingat!. Kita sebagai orang tua jangan terlalu memaksakan agar anak bisa melakukan semuanya.
Kini sudah saatnya bagi generasi muda untuk berkebun. Tepislah anggapan bahwa berkebun identik dengan petani yang selalu kotor-kotor blepotan dengan tanah dan profesi rendahan. Atau malah takut mereka mengganggu tanaman.
Sudah selayaknya bagi para orang tua untuk memperkenalkan cara berkebun pada anak-anak kita dan tumbuhkan rasa kecintaan terhadap tumbuhan dan penciptaNya.
Salam,
Gapuratani.com
Bermain sambil belajar berkebun |
Salah satu penyaluran bakat bagi anak kami yaitu dengan kegiatan berkebun di belakang rumah.
Kalau anak sudah asyik di kebun dan faham dengan kebiasaan orang tua mengurus tanaman, Insya Allah anak akan mengikuti dan mencoba dengan rasa keingintahuannya.
Alhamdulillah teknologi saat ini sudah berada dalam tahap kemajuan baik dari segi agronomi, agrochemical maupun agroteknologi. Teknologi canggih sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pertanian.
Kita mengajak mereka dengan cara:
1. Mengajak dengan memberi contoh.
Sebenarnya anak-anak tidak perlu di ajak atau di suruh melainkan kita sebagai orang tua harus lebih aktif berkebun. Secara tidak langsung dengan aktivitas banyak dilakukan di halaman belakang rumah biasanya bikin anak-anak penasaran, mereka mendekat danikut nimbrung.2. Memberi mainan alat berat dan membiarkan bermain tanah.
Terus menerus bermain di dalam rumah tidak selalu membuat anak senang. Suatu waktu pasti ada rasa jenuh yang mereka rasakan. Oleh sebab itu, perlu suasana baru bagi anak-anak seperti bermain tanah dan berkebun agar tidak alergi dengan tanah dan lebih dekat dengan alam.Ini bisa jadi suasana hiburan bagi anak sekaligus sebagai penyaluran bakat.
3. Mulai dari yang termudah
Anak diajarkan berkebun harus sesuai usianya jangan di paksakan contohnya cara menanam, cara memelihara tanaman, cara memanen bahkan cara mengolah hasil panen sampai siap untuk di santap denga suasana yang menyenangkan.Hal sederhana yang bisa dilakukan seperti meletak biji tanaman ke lobang tanam, biasanya itu yang anak kecil sukai, dan kita sebagai orang tua memberikan contoh yang benar pada mereka.
Berikan satu buah pot dan tanah serta biji tanaman, lalu ajarkan cara memilih biji untuk bibit dan tanah sebagai media tanam, lalu isi pot dengan tanah sesuai takaran. Biarkan anak kita meletak sendiri biji yang akan di tanam dan siram hingga tumbuh. Jika sampai tumbuh, maka akan menjadi kebanggaan atas kemampuannya sendiri bagi anak.
4. Perkenalkan anak dalam setiap tahapan budidaya tanaman.
Sewaktu anak sudah mulai mengerti dan hoby menanam baru kita pelan-pelan mengajarinya dengan cara memperkenalkan asal muasal tanaman. Selanjutnya perkenalkan cara menanam, memupuk, menyiram dan pengetahuan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman.Ingat!. Kita sebagai orang tua jangan terlalu memaksakan agar anak bisa melakukan semuanya.
Kini sudah saatnya bagi generasi muda untuk berkebun. Tepislah anggapan bahwa berkebun identik dengan petani yang selalu kotor-kotor blepotan dengan tanah dan profesi rendahan. Atau malah takut mereka mengganggu tanaman.
Sudah selayaknya bagi para orang tua untuk memperkenalkan cara berkebun pada anak-anak kita dan tumbuhkan rasa kecintaan terhadap tumbuhan dan penciptaNya.
Salam,
Gapuratani.com