Gulma, Hama dan Penyakit Tumbuhan bisa di Basmi Tanpa Herbisida dan Insektisida

Di dalam kancah pertanian dan perkebunan selalu di hadapkan dengan pencapaian produksi sebagai hasil akhir.

Apakah hasil akhirnya itu, untung atau rugi?

Penyebab kerugian atau tidak tercapainya produksi sangatlah banyak, mungkin kebunnya kurang terpelihara sehingga:

  1. Banyak gulma merugikan yang tumbuh dan tidak di  kendalikan dengan baik
  2. Pemupukan yang kurang maksimal sehingga kekurangan nutrisi kebutuhan tanaman
  3. Faktor bibit yang kurang bagus, bukan bibit unggul
  4. Hama yang tiba-tiba menyerang, tanpa melakukan pencegahan
  5. Faktor alam, iklim yang tidak mendukung, curah hujan

Hingga banyak lagi hal yang perlu dipelajari untuk membuat kita lebih pintar dan terlatih dalam menghadapinya.

Kita ambil contoh "pengganggu" pertumbuhan tanaman diantaranya adalah "gulma"

Dari istilah gulma yang senantiasa berlabel merugikan, mungkin bisa di cari banyak informasi tentang hal positip lainnya dari gulma.

Gulma sangat banyak jenisnya tergantung lokasi penyebarannya di area perkebunan atau pertanian.

Dan pada kenyataannya di lapangan, ternyata tidak semua gulma merugikan.

Bahkan banyak jenis tumbuhan gulma yang menguntungkan. Untuk lebih jelas mari kita ikuti pemaparan dari pengertian tentang gulma berikut yang kami ambil dari beberapa sumber.


PENGERTIAN GULMA


Istilah keren gulma adalah adalah tumbuhan yang hidup di sekitar tanaman dan keberadaannya cukup merugikan bagi kelangsungan hidup tanaman.

Ada pula gulma yang sifatnya menguntungkan bagi kelangsungan bercocok tanam yaitu sebagai pencegah abrasi, erosi bahkan sebagai konsumsi bahan makanan ternak dan bahan pembuatan pupuk organik.

Gulma  hampir terdiri dari semua jenis tumbuhan. Yaitu terdiri dari tumbuhan liar dan tumbuhan produktif.

Tumbuhan produktif jika tumbuh sembarangan tanpa di tanam dan mengganggu tetap dikategorikan sebagai gulma merugikan.

Jadi kesimpulannya setiap tumbuhan, baik itu rumput liar maupun tanaman produktif  yang tumbuhnya tidak diharapkan dan sifatnya mengganggu tanaman produksi itu diartikan sebagai gulma.


Dari sudut permasalahan yang di timbulkan gulma antara lain:

  • Perebutan unsur hara dengan tanaman produksi
  • Terganggunya aktivitas di area kebun
  • Mengundang HPT
  • Dapat menimbulkan kebakaran jika terjadi kemarau panjang

Gulma juga dapat di golongkan menurut morfologinya menjadi tiga jenis antara lain:

1. Jenis Rumput

2. Jenis Teki

3. Jenis daun lebar



Dan menurut tingkat kompetisinya, gulma dibagi ke beberapa tingkatan yaitu:


Grade A gulma paling berbahaya, tanda-tandanya antara lain:
  • Sangat kompetitif  dengan tanaman produksi yaitu dalam hal perebutan nutrisi
  • Menimbulkan zat berbahaya berupa racun bagi tanaman
  • Sebagai sumber alternatif hama dan berbagai jenis penyakit yang mengganggu tanaman
  • Memiliki duri atau batang yang tajam
Jenisnya antara lain: pakis udang, jahe liar, merahan lantana cemara, ilalang dan kerisan (Scleria sumatrensis)

Kerisan Scleria Sumatrensis
Kerisan (Scleria sumatrensis)



Grade B keberadaannya berbahaya dan harus ada pengendalian segera dengan cara dimusnahkan jika cost nya murah


Grade C
tidak terlalu kompetitif bisa di tolerir, perlu di kendalikan dan bisa di gunakan bagi penanggulangan erosi dan abrasi

Contoh:
Pakis udang yang tumbuh di pinggir parit-parit yang dapat mencegah abrasi pada jalur yang dilalui kendaraan air sebagai sarana transportasi.



Grade D bisa dimanfaatkan bahkan menguntungkan dan perlu dipelihara

Contoh lamtoro yang pokoknya kuat dan daunnya sangat baik untuk menyuburkan tanah


Dampak buruk yang di timbulkan oleh gulma merugikan bisa menurunkan produksi tanaman yang dihasilkan cukup signifikan.

Bisa mencapai 20% atau lebih bahkan tanaman tidak produksi sama sekali.

Itu semua karena tingkat persaingan perebutan sumber kehidupan dengan tanaman produksi sangat tinggi.

Ini bisa di lihat dari pertumbuhan tanaman produktif dengan gulma, akan tampak perbedaannya yaitu pertumbuhan gulma seringkali lebih subur dari pada tanaman produktif.


1. Menghambat operasional pengelolaan perkebunan

Artinya, aktivitas sehari-hari sering terhambat dalam hal kecepatan pengelolaan. Contohnya terhalangnya bagian-bagian buah yang akan dipanen oleh gulma merugikan yang merambat ke bagian atas pohon.

2. Sumber hama

Selain merebut sebagian nutrisi pada tanaman,  gulma berperan menjadi sumber hama dan penyakit seperti ulat dan bakteri perusak lainnya.

3. Pembengkakan biaya perkebunan

Pembengkakan biaya pemeliharaan kebun naik tinggi yang disebabkan oleh gulma. Meliputi biaya racun semprot dan upah penyemprotan


4. Menyerap banyak air.

Kandungan air tanah akan mudah terserap oleh gulma, dan jika terlalu banyak gulma yang menyerap air maka akan lebih banyak air yang terbuang.


5. Menghambat sinar matahari 

Gulma yang tumbuh tinggi menghalangi masuknya sinar matahari dan menghambat proses potosintesis pada tanaman produksi


Untuk lebih jelas mari kita bahas gulma menurut habitat pertumbuhannya yang teraplikasikan pada berbagai macam kondisi lapangan.


PENANGGULANGAN GULMA TANPA HERBISIDA


Bahan aktif buatan yang ramah lingkungan bisa diciptakan yaitu dengan meramu beberapa bahan alami seperti:

1. Daun serai
2. Daun surian
3. Buah Jengkol

Daun-daunan dan buah jengkol di tumbuk sampai halus dan diberi air.

Air dari ramuan tersebut siap di semprotkan pada tanaman setelah di campur air secukupnya.

Yaitu teknik memberantas gulma dengan cara membakar sisa-sisa jerami dengan api kecil.

Dengan menjamin menghancurkan sampai ke biji-biji gulma.

Namun kekurangan cara ini adalah kita harus mengumpuklan jerami sebagai bahannya dan itu bisa menghilangkan 95 persen kandungan unsur hara pada tanah. Terutama pada lapisan teratas pada tanah.


Gulma pada tanaman sayuran


Kondisi tanah kebun sayuran biasanya berbentuk bedengan atau guludan.

Tingkat kegemburan tanah pada area tanam sayur-sayuran selalu terjaga, maka jenis gulma yang hidup pada tanah gembur adalah golongan gulma yang tumbuh kategori rendah dan mudah untuk dibersihkan.

Cara pengendaliannya yaitu dengan cara di cabut atau di semprot dengan herbisida.

Gulma pada tanaman pertanian sawah


Jenis gulma pada tanaman air seperti sawah termasuk juga gulma kategori rendah. Contohnya seperti, kangkung, genjer, rumput gajah dll.

Cara pengendaliannya dengan cara di cabut dan di benam di dalam lumpur agar lapuk dan menjadi penambah kesuburan tanah.

Gulma pada tanaman buah-buahan


Pada tumbuhan berat dan tanah padat biasanya tumbuh pula gulma kategori Grade A, cukup berbahaya dan sulit di kendalikan.

Tanah perkebunan biasanya permukaannya sangat padat biasanya selalu tumbuh yang berakar kuat juga sehingga perlunya dilakukan pendongkelan atau penyemprotan dengan dosis yang cukup tinggi.



PENUTUP

Pemeliharaan tanaman yang baik berupa penanganan gulma secara benar sepantasnya diperoleh tanaman yang tumbuh subur dengan hasil yang melimpah.

Dengan terbebas dari gulma, hama dan penyakit pengelolaan kebun bisa lebih efisien terutama dari segi biaya.

Oleh karena itu kita perlu melakukan pemberantasan gulma sejak dini dan dilakukan secara kontinyu.

Dengan pengetahuan tentang "Gulma, hama dan penyakit pada tumbuhan bisa dibasmi tanpa herbisida", bahkan kita dapat mengklasifikasikan gulma dan mengambil nilai plus yang bisa dimanfaatkan untuk menekan biaya operasional dan sebagai sumber penghasilan tambahan.

Salam,

Gapuratani.com






Lebih baru Lebih lama