Cara Menanam Oyong Gambas Mudah dan Praktis Di Pekarangan

Gambar pohon Oyong/Gambas
Pohon Oyong/Gambas yang secara fisik mirip pohon Bulustru
Original Photo by gapuratani.com


Oyong/gambas atau emes adalah jenis tanaman perdu yang memiliki sifat menjalar dan bisa tumbuh baik di pekarangan rumah.

Hanya saja untuk menunjang pertumbuhan nya dengan sangat baik diperlukan media jalar oyong/gambas sesegera mungkin setelah penanaman. Karena pertumbuhan oyong/gambas sangat cepat.

Tau nggak Sahabat, di bawah para-para nya bisa dipakai untuk berteduh lho... asalkan bentuk para-para dan pola perambatannya kita buat seperti atap.

Di sekitar kita biasanya ada bahan-bahan bekas yang bisa kita manfaatkan seperti potongan bambu atau kayu untuk dijadikan rambatan.

Cara yang kami pakai saat ini yaitu. memanfaatkan kawat-kawat bekas yang sengaja kami anyam serupa net atau jaring yang di pasang pada 4 (empat) buah tiang penyangga.


Manfaat Oyong/gambas


Oyong/gambas dapat di nikmati manfaatnya setelah berbuah. Buah oyong/gambas yang bisa di konsumsi pada saat buahnya masih muda.

Manfaat besar buah oyong/gambas bisa dijadikan berbagai masakan, namun yang paling umum yaitu di buat sayur bening (soup oyong).

Rasanya khas banget Sahabat, jika di bandingkan dengan buah lain, apa lagi di tambah berbagai bahan tambahan seperti bakso atau udang.

Bisa juga Sahabat mencoba membuat jenis kreasi masakan lain yang beragam dengan berbahan dasar oyong/gambas.

Buah oyong bermanfaat juga untuk pencernaan karena kaya akan serat yang dapat membantu melancarkan buang air besar.


Ciri dan karakteristik oyong/gambas


Dilihat dari jenis dan karakteristik tanaman, oyong/gambas istilah latin (Luffa acutangula) sangat mirip dengan bulustru.

Akan tetapi bentuk buah yang  lebih ramping dari pada bulustru , bahkan buah oyong/gambas yang dewasa atau tua bisa lebih panjang dari buah bulustru.

Hanya saja blustru memiliki bodi cukup gemuk hingga bulustru sering disebut oyong/gambas raksasa.

Mungkin dari bentuknya yang gemuk dengan panjang sekitar 40 senti meter, bulustru unggul di gemuk doang dari pada oyong/gambas yang cenderung bisa lebih panjang bulustru.

Namun perbedaannya tekstur oyong/gambas sedikit lebih padat sedangkan bulustru cenderung lebih lunak dan mudah patah.

Terlihat perbedaan lain dari cara mengolahnya, kalau oyong/gambas muda di kupas terlebih dahulu sebelum di masak sedangkan bulustru muda cukup dengan di kerik bagian luarnya saja.

Ok kita kembali ke cara menanam oyong/gambas.


Benih dan varietas oyong/gambas


Jadi setelah baca uraian diatas, Sahabat bisa memilih menanam bulustru apa menanam oyong/gambas? kalau dari segi benih yang mudah di cari adalah benih oyong/gambas ketimbang blustru yang sudah jarang ditemui.

Bibit yang baik adalah jenis varietas unggul F1 Estilo produk Thailand. Dengan bentuk buah yang makin ke bawah makin besar.

Ataupun merek sejenis yang sudah dipasarkan dengan merek lokal.

Tapi jika hanya sekedar ditanam untuk konsumsi sendiri bisa saja membuat bibit sendiri menggunakan buah oyong/gambas yang sudah tua.

Namun patokan idealnya di rekomendasikan bagi buah yang telah melewati umur 110 hari sejak indukannya tersebut di semai.

Cara membuat benih oyong/gambas yaitu, buah oyong/gambas di belah dan dikeluarkan bijinya. Bijinya yang sudah tua tampak berwarna hitam dan sudah mengeras.

Biji oyong/gambas di keringkan hingga 8% kandungan airnya tersisa. Bijinya yang sudah kering bagusnya disimpan di tempat yang hangat atau bukan tempat yang lembab.

Dan dalam jangka waktu pengeringan selama tiga hari, benih sudah siap di tanam.

Persiapan lahan


Faktor penentu keberhasilan dalam berkebun adalah kesuburan tanah

Begitu juga oyong/gambas, walaupun  bisa hidup di berbagai macam jenis tanah, tetap media tanahnya perlu kita buat subur.

Peningkatan unsur hara pada tanah bisa dengan dilakukan pencampuran pupuk Dolomit yang bisa menetralkan asam tanah dan menambahkan unsur kalsium (CaO) pada tanah.


Untuk hasil yang di inginkan kita bisa menyesuaikan campuran tanah hingga nutrisinya cukup untuk kebutuhan hidup oyong/gambas.

Jika lahan di sekitaran hanya berupa tanah lempung atau tanah liat, Sahabat bisa dengan mencampurnya dengan pupuk kandang atau pupuk organik jika ada.



Faktor lainnya adalah:

Lahan harus agak cukup ruang untuk tumbuhnya oyong/gambas yang hidup merambat cukup panjang. Artinya harus ada tempat untuk meletakkan rambatan berupa kayu atau kawat yang sudah di di persiapkan.

Perangkat rambat ini sangat penting mengingat buah oyong/gambas posisinya yang biasa menggantung secara vertikal nantinya.

Bentuk pengolahan tanah untuk media tanam oyong/gambas bisa berupa bedengan atau guludan.

Itu bisa disesuaikan dengan kondisi tanah kita.

Jika tanah cenderung kering tidak kelebihan air, bagusnya di buat bedengan.

Sedangkan tanah yang cenderung berair bahkan sering banjir meluap, baiknya dibuat sistem guludan agar posisinya lebih tinggi.

Namun kekurangannya sistem guludan ini tidak menghemat ruang karena rongga antar guludan bisa sebesar guludan itu sendiri sehingga terdapat ruang yang terbuang di area perkebunan.


Pesemaian bibit


Sejalan dengan pengerjaan lahan, pesemaian bibit juga dilakukan bersamaan.

Pesemaian fungsinya agar bibit bisa di pantau dengan baik dalam ruang lingkup yang mudah di jangkau.

Pengaturan berbagai kebutuhan untuk baby oyong/gambas bisa diperhatikan seperti, penyiraman, pemupukan bibit, hingga pengawasan terhadap penyakit.

Jika lahan sudah siap, maka bibit di pesemaian sudah siap untuk di pindahkan

Sebenarnya oyong/gambas dapat di tanam langsung bijinya di bedengan yang telah disiapkan sebagai media tanam. Ini berlaku pada penanaman oyong skala rumahan, jadi dengan skala rumahan, pertumbuhannya masih bisa di perhatikan satu per satu.

Jarak tanam oyong/gambas    


Ini sangat penting juga di perhatikan bagi pemula, karena sering terjadi di temukan hal-hal yang konyol hingga membuat orang tertawa yang melihatnya. Jadi jangan sampai jarak tanamnya sama dengan jarak tanam pohon cabai.

Kalau tidak nantinya akan menemui kegagalan karena kita bisa sedikit lebih repot membantu mengarahkan oyong yang menjalar tidak beraturan.

Intinya kami tekankan sekali lagi, jangan sampai menanan oyong/gambas terlalu rapat sehingga agak sulit mengatur perambatan pohon oyong/gambas.

Jarak ideal jarak tanam oyong/gambas yaitu 200 centimeter x 60 centimeter.

Atau bisa juga dengan formasi kotak, yang mana setiap bibit diletakkan di setiap sudut paranggong/rambatan. Formasi ini sangat penting diatur tergantung selera dan bentuk lahan yang tersedia.

Dan yang jelas lebih penting adalah kurang maksimalnya hasil yang di peroleh gara-gara hanya jarak penanamannya saja yang tidak sesuai.


Pemeliharaan


Tahap pemeliharaan dilakukan dari mulai penanaman sampai akhir masa produktif.

Antara lain:

Membersihkan gulma, Penyiraman, Pemupukan, Penyemprotan hama dan Penyinaran  yang cukup oleh sinar matahari.

Berikut kami paparkan tahap-tahap pemeliharaan satu per satu

Membersihkan Gulma


Gulma adalah rumput yang pasti selalu tumbuh mengganggu tanaman.

Pengaruhnya adalah sedikit mennyerap nutrisi yang di butuhkan tanaman.

Gulma tumbuh karena kondisi tanah yang subur. Justru agak aneh jika tidak tumbuh gulma di sekitar tanaman dengan tanah yang subur.

Gulma sendiri harus segera di bersihkan sehingga pertumbuhan oyong/gambas tidak terganggu. Ini dilakukan berdasarkan priode dimana gulma harus segera di bersihkan.

Biasanya pembersihan gulma dilakukan setiap 2 (dua) minggu sekali.

Untuk kesuburan tanah dalam jangka panjang sebaiknya gulma atau rerumputan di benamkan di tanah yang nantinya akan lapuk hingga menjadi kompos.

Tanaman tanpa adanya gulma setelah dibersihkan akan tampak rapi dan sedap dipandang mata.

Penyiraman


Rindang dan lebatnya daun menyebabkan permukaan tanah tempat tumbuh oyong/gambas akan selalu terjaga kelembabanya tanpa plastik mulsa sekalipun.

Jadi penyiraman untuk tumbuhan ini tidak selalu dilakukan setiap hari.

Cukup dilakukan antara 2 s/d 3 hari jika permukaan tanah lerlihat masih basah, bisa sampai 1 minggu sekali penyiraman.

Terlebih jika musim hujan tanah akan selalu basah jadi tidak perlu sama sekali dilakukan penyiraman.

Pemasangan rambatan/paranggong


Oyong/gambas menjalar dengan cepat sehingga setelah 15 hari perlu segera di buat rambatan. Rambatan ini bisa di buat dengan bermacam bentuk sesuai dengan kebutuhan.

Contoh rambatan oyong/gambas
Para-para atau Paranggong sederhana dari bambu
Original Photo by gapuratani.com


Bahan untuk membuat rambatan bisa terbuat dari bambu, kayu atau tali.

Untuk menopang buah oyong/gambas dan terpaan angin setidaknya harus bertiang bambu atau kayu cukup kuat.

Sedangkan tempat menggantungnya buah dapat berupa palangan bambu atau untaian kawat bekas yang sudah tidak terpakai dan di anyam menyerupai jaring.


Penyemprotan


Penyemprotan hanya dilakukan jika terjadi gangguan hama menyerang bagian daun atau buah.

Hama biasanya hanya berupa serangga yang memakan daun hingga daun oyong/gambas bolong-bolong. Ini bisa di basmi dengan insektisida secepatnya.

Ada juga hama yang menyerang buah seperti lalat buah yang menyebabkan buah busuk.

Penanggulangannya cukup dengan cara membungkus buah oyong/gambas sejak buah mulai agak membesar.


Pemberian pupuk


Kebutuhan pupuk untuk tanaman gambas bisa berupa pupuk organik atau pun pupuk kimia.

Tapi jika tersedia pupuk organik, alangkah baiknya menggunakan pupuk organik saja.

Karena selain murah, pupuk organik dapat menjaga struktur tanah dan ramah lingkungan.

Oyong/gambas akan terlihat sangat subur jika di beri pupuk kandang dalam jumlah yang memadai.

Jangan lupa pergunakanlah pupuk kandang yang sudah matang. Artinya bukan pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak yang baru.

Atau pupuk kandang yang matang tercampur yang baru. Itu sama saja nantinya akan mengakibatkan matinya tanaman karena masih panas belum terurai oleh jasad renik mikro organisme.

Jadi pemberian pupuk sangat penting

Terakhir setelah beberapa hari pemberian pupuk, lakukan analisa pertumbuhan.

Jika kesuburan tanaman masih kurang maksimal, berarti pemberian pupuk masih belum sesuai takaran atau penaburannya kurang mengenai sasaran.

Pemanenan


Dalam bercocok tanam panen adalah sesuatu yang di tunggu-tunggu, saat yang paling menggembirakan adalah saat kita panen. Terlebih jika hasil panen nya melimpah ruah.

Seperti yang sudah di jelaskan diatas, pemanenan oyong/gambas dilakukan pada saat buah masih muda dan memiliki ukuran buah yang sekiranya cukup besar.


Pemangkasan daun


Pemangkasan daun-daun tua bisa membantu tanaman lebih konsentrasi mengalirkan nutrisinya ke bagian daun atau buah yang baru.

2 Hal terpenting untuk memperpanjang produktif pohon oyong/gambas yaitu:
  1. Penambahan tanah kompos atau pupuk organik di sekitar pohon
  2. Pembuangan daun-daun dan cabang-cabang yang tidak di perlukan dan bisa menghambat pertumbuhan buah.

Selain menghasilkan sayuran yang bisa di konsumsi keluarga, penanaman oyong/gambas di sekitar rumah bisa membuat halaman lebih hijau, sehingga lingkungan menjadi asri.

Setiap helai daun membantu menyaring udara kotor sebelum masuk ke dalam rumah.

Selamat bertanam Oyong/gambas mudah-mudahan artikel ini sedikit membantu Sahabat untuk memulainya.









Lebih baru Lebih lama