5 Cara Mengurangi Resiko Gagal Panen

GAPURATANI.COM. Pohon tinggi, daun hijau dan buah lebat, nampak begitu menjanjikan keberhasilan panen nanti, tetapi tiba waktunya panen sering kali gagal total, untuk biaya operasional saja tidak ketutup. Rata-rata kegagalan itu disebabkan karena faktor teknis dan non teknis seperti rintangan-rintangan serta rendahnya harga hasil panen di pasaran.

Gagal Panen Cabe Rawit
Ilustrasi Gagal Panen Cabe 

Sebelum memulai bercocok tanam, sebagai petani yang berpengalaman, tentunya sudah paham dan pandai memprediksi kapan harus mulai menanam, menganalisa berbagai kemungkinan yang bakal terjadi secara menyeluruh.

Sebaiknya kita lebih konsisten dan waspada dari awal dalam menyikapi hal tersebut, karena buat apa jika sejak awal semua kendala dihadapi, semua energi dikeluarkan, tetapi saat mencapai garis finish seolah tidak berdaya menghadapi kendala padahal ini merupakan hal kecil saja dan bisa dikendalikan apabila mau berusaha.

Yang terpenting kita harus lebih fokus saat tanaman menjelang siap panen, pada kondisi inilah buah butuh perhatian karena cukup memiliki daya tarik baik itu bagi hama pengganggu maupun manusia.

Daya tarik manusia terhadap buah itu merupakan hal positif berarti hasil pertanian kita akan ada yang melirik dan membelinya.

Tetapi daya tarik terhadap buah tanaman kita oleh hama pengganggu berarti itu merupakan sesuatu yang akan merugikan dan harus dihadapi. Sekarang tinggal bagaimana caranya agar semua usaha kita memperlakukan tanaman dari mulai tanam sampai panen tetap mulus.

Gampang saja, kita tinggal terfokus untuk melindungi tanaman dari penyerangan penyakit, hama pengganggu dan musibah yang tidak kita harapkan.

Berikut 5 cara mengurangi resiko gagal panen pada tanaman:

  1. Penyemprotan
  2. Bungkus buah
  3. Pemasangan perangkap hama
  4. Irigasi (Pengaturan air) 
  5. Panen dini (buah di panen saat masih muda)

Penyemprotan

Pada saat penyemprotan buah, gunakan bahan aktif yang ampuh namun tidak berbahaya pada kesehatan kita. 

Kami sendiri menggunakan obat penghalau hama dengan bahan aktif metomil 40% dengan disemprotkan secara langsung pada bagian buah. Dan gunakanlah bahan perekat jika obat tidak menempel pada permukaan buah. Banyak jenis perekat obat dijual di toko pertanian. 

Sebenarnya perekat bisa kita buat sendiri seperti penambahan telur ayam yang diencerkan, tetapi dikhawatirkan ber resiko bakteri yang malah mengakibatkan buah busuk. Apabila tidak menggunakan perekat, lakukanlah penyemprotan sesering mungkin.

Contoh aplikasi semprot:

Kami mencontohkan dalam menghalau hama lalat buah pada tanaman pare/paria. Buah pare/paria mulai mendapatkan serangan lalat buah mulai masih kecil sampai buah berukuran besar.

Lakukan pemberantasan lalat buah dengan menyemprotkan obat langsung pada bagian buah sejak buah pentil sampai siap dipanen. Penyemprotan pada buah pare dengan interval 5 hari 1 kali semprot. 

Cara ini bisa dilakukan pada jenis tanaman buah lainnya yang bernasib sama, oleh karena itu perlu dilakukan penyemprotan secara rutin dan konsisten agar buah tetap mulus hingga tiba waktunya panen.



Pembungkusan

Membungkus buah dengan plastik, kain, jaring ataupun keranjang bambo agar buah tidak diganggu oleh hama.

Pada buah lengkeng misalnya, orang sudah lama melakukan pembungkusan pada buah dengan menggunakan keranjang bamboo atau jaring untuk melindungi buah lengkeng dari serbuan codot/kelelawar.

Pembungkusan pada buah jambu, mangga dan apel dengan plastik agar terhindar dari serangan lalat buah yang merajalela.
Pembungkusan tandanan pisang dengan karung goni atau karung plastic agar tidak diganggu monyet..


Pemasangan Perangkap Hama

Perangkap bisa berupa lem atau alat yang dapat membuat jera hama pengganggu yang biasa di pasang di lahan penanaman cabe. Fungsinya adalah untuk menjebak lalat buah jantan.
Pemasangan perangkap alat penangkap hama pengrusak seperti jebakan hama babi atau tikus.


Irigasi (Pengaturan air)

Ketersediaan air saat menjelang panen mementukan keberhasilan bercocok tanam. Sebelum menanam perlu saluran irigasi yang cukup hingga musim kemarau.
Banyak sawah yang gagal tanam atau gagal panen hingga berhektar-hektar akibat kekurangan air. 

Kelebihan air sampai kebanjiran jangan sampai terjadi. Maka bagi area rendah sangat diperlukan drainase buangan air yang memadai.

Masalah kekurangan dan kelebihan air menyebabkan gagal tanam atau gagal panen, maka sangat penting pengaturan air yang baik bagi pesawahan maupun palawija.


Panen Dini (buah di panen saat masih muda)

Ini dilakukan saat kondisi darurat, jika ada yang menampung atau pasar membutuhkan, itu lebih baik dari pada rugi total.

Udah macam perang aja ya! hehehe
Seperti serangan sporadis yang sulit dikendalikan sehingga apabila dibiarkan akan semakin fatal, panen dini merupakan langkah cerdas.

Buah di panen sebelum waktunya masak memang tidak begitu menguntungkan, tetapi jika kondisi dua hal diatas seperti serangan hama patek pada cabe yang susah dikendalikan, ini merupakan hal baik untuk dilakukan.
Mangga muda, cabe hijau

So.. ya, perlu di pahami juga tentang begitu pentingnya mutu buah sehingga menjadi hal penentu keberhasilan berkebun. Maka jagalah tanaman sampai tuntas, berusaha lah sampai titik penghabisan.

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu cara tepat analisa cuaca, kebutuhan pasar, dan lain-lain sebaiknya dipikirkan sejak awal. Karena itu akan sangat mudah dalam mengatur timing penanaman sehingga tahu musim yang tepat kapan waktunya harus panen.

Hal yang paling baik dan murah dalam meminimalisir kerugian saat panen, cukup menggunakan point 2 yaitu penyelamatan buah dengan cara membungkusnya. 

Lebih baru Lebih lama